Di antara lautan karya klasik dalam khazanah ilmu hadis, nama al-Khatib al-Baghdadi (w. 463 H/1071 M) selalu menempati posisi istimewa. Ia bukan hanya seorang ulama hadis yang produktif, tetapi juga seorang intelektual sistematis yang berhasil merumuskan fondasi metodologis bagi ilmu riwayah secara komprehensif. Salah satu karyanya yang monumental adalah Al-Kifayah fi ‘Ilm al-Riwayah, sebuah kitab...Read More
Dalam tradisi keilmuan Islam, terutama dalam bidang hadis, tidak hanya teks pokok (matan) yang menjadi sumber pengetahuan, tetapi juga karya penjelasan (syarh) yang berfungsi mengurai, menafsirkan, dan memperluas pemahaman terhadap teks tersebut. Salah satu karya penting dalam kategori ini adalah Syarh Alfiyah al-Suyuthi fi ‘Ulum al-Hadits, yaitu penjelasan atas kitab Alfiyah al-Suyuthi karya Jalaluddin al-Suyuthi...Read More
Dalam khazanah keilmuan Islam klasik, hadis menempati posisi yang sangat sentral setelah Al-Qur’an. Sebagai sumber hukum kedua, hadis menjadi fondasi bagi pembentukan hukum Islam, akhlak, dan spiritualitas umat. Karena itu, para ulama mengembangkan disiplin khusus yang disebut ‘Ulūm al-Hadīts — ilmu yang membahas segala sesuatu terkait hadis, mulai dari periwayatan, sanad, hingga kritik matan. Di...Read More
Dalam khazanah keilmuan Islam, ilmu hadis menempati posisi yang amat strategis. Ia menjadi gerbang untuk memahami sunnah Nabi ﷺ dengan benar, sekaligus menjadi benteng yang melindungi otentisitas ajaran Islam dari penyimpangan. Sejak masa sahabat hingga ulama kontemporer, ilmu ini terus berkembang dalam bentuk yang beragam: mulai dari pengumpulan hadis, kritik sanad dan matan, hingga perumusan...Read More
Kajian ilmu hadis merupakan pilar utama dalam memahami sumber hukum Islam kedua setelah al-Qur’an. Di antara cabang-cabang ilmu hadis, ‘Ulum al-Hadits atau ilmu musthalah menempati posisi sentral karena ia menjadi fondasi dalam menilai validitas periwayatan dan keotentikan hadis Nabi ﷺ. Dalam khazanah keilmuan Islam klasik, muncul sejumlah karya monumental yang mengkodifikasi kaidah-kaidah ilmu hadis, mulai...Read More
Dalam khazanah ilmu hadis, abad kesembilan hijriah menandai masa konsolidasi dan rekonstruksi ilmu-ilmu hadis klasik. Setelah fase perintisan dan kodifikasi pada masa al-Rāmahurmuzī, al-Ḥākim, al-Khaṭīb al-Baghdādī, Ibn al-Ṣalāḥ, dan al-Nawawī, muncullah generasi ulama yang berusaha mensistematisasi sekaligus menjelaskan kembali teori-teori hadis terdahulu dengan pendekatan yang lebih pedagogis dan analitis. Salah satu karya paling monumental dari...Read More
Karya: Abū Muḥammad al-Ḥasan ibn ‘Abd al-Raḥmān al-Rāmahurmuzī (w. 360 H)Bidang: Ilmu Hadis – ‘Ilm al-RiwāyahSumber utama: Riwayat-riwayat para muhaddits terdahulu, atsar sahabat, dan petuah ulama hadis Latar Belakang Penulisan Kitab ini merupakan karya pertama yang secara sistematis membahas teori dan etika periwayatan hadis, yang kemudian dikenal sebagai ‘Ilm al-Riwāyah. Sebelum karya ini, para ulama...Read More
Dalam sejarah perkembangan ilmu hadis, abad ketiga dan keempat hijriah merupakan masa kematangan metodologis dan konseptual. Pada masa ini, muncul sejumlah karya monumental yang menjadi fondasi bagi disiplin ‘Ulūm al-Ḥadīth — ilmu yang membahas teori, prinsip, dan kaidah yang mengatur periwayatan serta pemahaman hadis Nabi ﷺ. Salah satu karya yang paling berpengaruh dalam fase transisi...Read More
Kitab Tadrīb al-Rāwī fī Sharḥ Taqrīb al-Nawawī karya Jalāl al-Dīn al-Suyūṭī Judul: Tadrīb al-Rāwī fī Sharḥ Taqrīb al-Nawawī Penulis: Jalāl al-Dīn ‘Abd al-Raḥmān ibn Abī Bakr al-Suyūṭī (849–911 H / 1445–1505 M) Bidang Ilmu: ‘Ulūm al-Ḥadīth (Ilmu Hadis) Sumber Utama: Taqrīb al-Nawawī karya Imam al-Nawawī Latar Belakang Penulisan Kitab Tadrīb al-Rāwī merupakan salah satu karya...Read More
Komentar Terbaru